SuaraBanten.id - Warga Ciputat, Kota Tangerang Selatan mendadak resah lantaran seorang warga yang juga pemilik warteg berinisial S (47) positif Virus Corona atau Covid-19.
Ibu tiga anak itu merupakan pemilik warteg di Ciputat. Ia diketahui positif berdasarkan hasil tes swab di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat pada Senin (31/8/2020).
Ketua RT setempat, Yudi Iskandar mengatakan, kabar positif COVID-19 S berawal dari desas-desus para tetangga yang curiga lantaran beberapa hari terakhir S menjalani perawatan di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat.
"Setelah para tetangga ramai, akhirnya saya coba inisiatif cek ke rumah sakit dan ternyata memang benar dari hasil tes swabnya positif Covid-19," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga:Pasien Corona Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet Baru Jalani Isolasi Sehari
Setelah memastikan kabar tersebut, Yudi kemudian meminta anak pemilik warteg itu untuk isolasi mandiri di rumahnya sembari menunggu hasil tes swab dari puskesmas selama satu minggu hari.
"Ada dua anaknya yang isolasi mandiri di rumah saudaranya yang mereka tempati, rumahnya masih semi permanen dindingnya pakai asbes. Satu anaknya yang bungsu tinggal di rumah saudaranya," terang Yudi.
Sebelum diketahui positif, ibu pemilik warteg itu diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan tipes. Kini, S tengah menjalani perawatan di kamar khusus Covid-19 di basement RS Sari Asih.
"Sudah 12 hari dirawat dan tinggal 2 hari lagi. Nanti bakal dilihat perkembangannya, kalau masih positif perawatan dilanjut 14 hari lagi," papar Yudi.
"Tapi informasi yang didapat, saat ini kondisinya masih mengalami sesak nafas," tambahnya.
Baca Juga:Tambah 1.034 Pasien, Positif Covid di Jakarta Capai 53.321 Orang
Hingga saat ini, ia sendiri belum mengetahui sumber penularan salah seorang warganya tersebut.
"Setiap harinya kan nutup warteg jam 11 malem, jam 2 nya belanja ke Pasar Cimanggis. Kemungkinan dua tempat itu, tapi bisa jadi juga terpapar di rumah sakit saat berobat dengan penyakit darah tinggi dan tipesnya," ungkap Yudi.
Ia sendiri mengaku, pihaknya dan warga setempat resah karena belum ada tracing kontak yang dilakukan oleh satuan gugus tugas. Padahal, pihaknya sudah memberitahukan perihal pemilik warteg positif.
"Sebetulnya, kami juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas kalau ada yang merasa pernah kontak datang ke puskesmas untuk tes rapid. Tetapi, sampai saat ini belum ada warga yang menanggapi dan belum ada jiga tracing kontak yang dilakukan satgas Covid-19," tutur Yudi.
Sedangkan untuk membantu memenuhi kebutuhan makan, dua anak yang isolasi mandiri di rumah, para warga membuka donasi bantuan. Baik berupa uang, makanan instan dan siap makan atau yang lainnya.
"Donasinya baru dibuka dua hari, alhamdulillah sudah terkumpul Rp600 ribu dan kebutuhan makanan lainnya," tutup Yudi.
Kontributor : Wivy Hikmatullah