Menurut Kobar, hingga Yustus Corwing Kei terkapar dengan penuh luka bacok, warga tetap tak ada yang berani mendekat. Warga merasa khawatir terjadi serangan susulan.
"Enggak lama, sekitar 15 menit, teman-teman korban datang, tiga atau empat orang ya. Teriak 'mana orangnya, mana orangnya?'. Di situ warga mulai sadar bukan korban begal dan baru berani mendekat," ungkapnya.
Ketua RT setempat, Damawi, mengaku ia tak melihat secara langsung terkait peristiwa sadis tersebut.
Ia mengatakan, hanya menerima laporan kejadian tersebut dari pesan singkat.
Baca Juga:Bunuh Yus Kei, Anak Buah John Kei Serahkan Diri ke Polisi karena Ketakutan
"Saya sendiri saat kejadian kebetulan lagi gak di rumah saya hanya dapat laporan dari WA," kata Damawi.
Lima pemuda tak dikenal menghadang dan menganiaya Yustus menggunakan senjata tajam jenis parang. Namun saat dilarikan ke rumah sakit, korban tak tertolong dan
menghembuskan nafas terakhir.