Medis Corona Banten Tidur di Tempat Tak Layak, Gubernur Carikan Tempat Baru

Tim medis pasien virus corona di Banten tidur berdesakan sekamar berisi 24 orang. Mereka merupakan tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 03 April 2020 | 15:57 WIB
Medis Corona Banten Tidur di Tempat Tak Layak, Gubernur Carikan Tempat Baru
Gubernur Banten Wahidin Halim. (Suara.com/Yandhi)

Hal tersebut terungkap saat Ketua Komisi V DPRD Banten Fotron Nur Ikhsan meninjau lokasi.

“Mereka tidur di lantai. Dalam satu bangsal ada yang 24 orang. Saya sarankan itu apa enggak rentan, misalkan satu orang terpapar mereka kan dalam satu kerumunan begitu. Apa enggak kena (tertular Covis-19),” kata Fitron kepada BantenNews.co.id, Rabu (1/4/2020) malam.

Jika tidak ada jaminan akan terpapar karena posisi tidur yang berdekatan tersebut, Fitron sudah menyarankan kepada Direktur Utama Rumash Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten Danang Hamsah Nugroho untuk membagi dalam jumlah yang lebih kecil dengan mencari ruang lain. “Jangan ditempatkan di Pendopo semua, supaya tidurnya ada jarak,” kata Fitron.

Hal itu menurut politisi Golkar tersebut sangat mungkin mengingat anggaran untuk penanganan Covid-19 di Banten cukup memadai untuk menyediakan fasilitas bagi petugas kesehatan yang sudah merelakan terjun langsung menangani pasien virus corona.

Baca Juga:Tim Medis Pasien Corona Banten Tidur di Kasur Lantai, Sekamar 24 Orang

“Pemprov di situ tanggung jawabnya. Kalau hanya nyemprot-nyemprot (disinfektan) itu kan sudah dilakukan kabupaten/kota buat apa,” kata Fitron.

Selama ini menurutnya kebijakan Pemprov Banten dalam penanganan Corona masih tumpang tindih dengan kebijakan kabupaten/kota.

“Pemprov harus berpikir yang lebih besar, soal rumah sakit fasilitasnya diperbaiki karena garda terdepan ada di dokter dan perawat,” kata dia.

Sudah semestinya, dokter dan perawat menurut dia, mendapat perlindungan dan fasilitas yang memadai. Hal lain yang membuat tenaga kesehatan di RSUD Banten gelisah juga soal isu pemotongan insentif. Selain itu, petugas medis juga mengeluhkan masih langkanya Alat Pelindung Diri (APD). Ia berharap, anggaran yang besar yang bersumber dari Belanja Tak Terduga BTT sebesar Rp 10,065 miliar.

Baca Juga:Terbongkar! Fasilitas Tak Layak untuk Tim Medis Pasien Corona di Banten

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini