SuaraBanten.id - Seorang bidan berinisial N dan bayinya berinisial R berusia 7 bulan dipenjara di di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pandeglang, Banten.
Diketahui, bayi dan bidan tersebut dilaporkan seorang dokter atas dugaan pemalsuan tanda tangan surat keterangan Covid-19 atas permintaan salah seorang warga.
Bayi R terpaksa ikut sang ibu tinggal di Rutan Pandeglang karena memiliki penyakit jantung bawaan sejak lahir sehingga tidak bisa dipisahkan dengan sang ibu.
Meski suami N sudah memohon penangguhan penahanan pada Pengadilan Negeri Pandeglang namun permohon itu belum juga di kabulkan.
Baca Juga: Polda Banten Klaim Kecelakaan Lalu Lintas Turun 12 Persen
Ketua Komnas Anak Pandeglang, Gobang Pamungkas yang mengunjungi N beserta bayinya di Rutan Kelas IIB Pandeglang mengaku miris dengan keadaan N dan Bayinya. Pasalnya, saat dikunjungi, di wajah bayi R terlihat beberapa bekas gigitan serangga.
Melihat kondisi tersebut dan ruangan yang ada di Rutan Kelas IIB Pandeglang, Gobang menilai jika ada beberapa hal anak yang tidak terpenuhi salah satunya ruang bermain untuk anak.
“Saat bertemu, terlihat di salah satu sudut wajah bayi R seperti ada beberapa bekas gigitan serangga. Bayi R bersama ibu N sudah 7 hari ditempatkan di Klinik Rutan Pandeglang dan tinggal seadanya, tentu ada banyak hak-hak anak yang terenggut, bahkan saat akan pamit pulang, bayi R seperti tidak ingin lepas dan masih mengajak bermain,” kata Gobang, mengutip dari Bantennews -jaringan Suara.com, Minggu (27/11/2022).
Dia membeberkan, melihat kondisi tersebut dia menduga Rutan Kelas IIB Pandeglang melanggar Pasal 128, Ayat 2 dan 3 Juncto Pasal 200 Nomor 36 tahun 2009 tentang Undang-undang Kesehatan, Peraturan bersama Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 Pasal 83, Pasal 153 Ayat 1 dan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Ada pelanggaran hak-hak anak terkait dengan penempatan anak tersebut di dalam Rutan, yaitu hak anak untuk bermain karena usinya masih 7 bulan, hak anak untuk mendapat asupan gizi, dan terhambatnya pemberian ASI eksklusif. Selain itu, dari sisi kesehatan saat ini bayi R masih dalam masa terapi akibat penyakit jantung bawaan yang dideritanya sejak lahir,” terangnya.
Baca Juga: Waspada, Wilayah Banten Diprediksi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Hari Ini
Sementara itu, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Ajat Sudrajat mengakui bahwa di Rutan Kelas IIB Pandeglang tidak memiliki fasilitas seperti di Rutan atau Lapas Perempuan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Akal-akalan Pengelola SPBU Ciceri Jual Pertamax Oplosan
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
-
Teknik Minimal Invasif: Harapan Baru Bagi Penderita Penyakit Jantung Bawaan
-
Potret Bangunan Sekolah Rusak di Pandeglang
-
Dua Tersangka Kasus Pertamax Oplosan di SPBU Ciceri Serang Ditahan Polisi
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Operasi Pekat: Polresta Solo Amankan Ratusan Miras di Tempat Hiburan Malam
-
Hasil Proliga 2025: Tumbangkan Jakarta Pertamina Enduro, Popsivo Polwan ke Grand Final
-
Hasil BRI Liga 1: Persija Jakarta Merana di Markas Borneo FC
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Menang Dramatis, Zona Degradasi Makin Panas
-
Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi
Terkini
-
Terima Aduan Soal Calo Tenaga Kerja, Dede Rohana Sidak PT Polyplex Film Indonesia
-
Klaim Saldo DANA Gratis Sabtu 3 Mei 2025, Pasti Cuan di Akhir Pekan!
-
Soroti Warga Baduy Terpatuk Ular, Gubernur Banten Minta Persiapkan Anti-bisa
-
Gubernur Banten Sebut Seba Baduy Penuh Pembelajaran Nilai Budaya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Buka Jalan bagi Tangkal Kawung Menuju Pasar lebih Luas