HRS dan UAS Unggul Survei Pilpres, Elektabilitas Ungguli Menteri dan Petinggi Partai

SuaraBanten.id - Habib Rizieq Shihab atau HRS dan UAS atau Ustaz Abdul Somad Unggul Survei Pilpres. Elektabilitas mantan pentolan FPI dan pedakwah kondang itu bahkan ungguli  sejumlah menteri dan petinggi partai.

Kabar survei elektabilitas HRS dan UAS unggul itu diunggah Pegiat Media Sosial Denny Siregar. Denny Siregar komentari artikel yang menjelaskan dalam sebuah survei Habib Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad didapuk sebagai calon kuat Presiden Republik Indonesia.

Berdasarkan hasil survei itu diambil dari Parameter Politik Indonesia (PPI) yang dirilis pada Sabtu, (5/6/2021).

Sejumlah pimpinan partai yang dilewati perolehan elektabilitasnya yakni, Ketua Partai Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Partai NasDem Surya Paloh, dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Usai Soroti Dana Haji, Kader PDIP Skakmat UAS: Munafik Masih Doyan Urusan Duniawi

Selain itu ada sosok para menteri yang juga dikalahkan, seperti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Bahkan, Rizieq juga berhasil melampaui elektabilitas putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang sekarang menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Denny Siregar unggah kabar tersebut melalui Instagram pribadinya @dennysiregar, Denny Siregar unggah tangkapan layar artikel bertajuk ‘Hasil Survei: HRS dan UAS Jadi Kandidat Capres Pilihan Publik, Nama Beken Lain Kalah’.

Dalam unggahannya, Denny Siregar menyindir bahwa informasi tersebut bikin banyak orang tidak bisa tidur lantaran dibuat heran.

“Biar kalian enggak bisa tidur juga, mata langsung melek,” tulis Dennysirregar dalam caption postingan tersebut dikutip Hops pada Rabu, 9 Juni 2021.

Baca Juga: Direktur Indo Barometer Nilai AHY 'Miskin' Pengalaman, Demokrat Meradang

Pegiat media sosial lainnya yakni Permadi Arya alias Abu Janda juga turut mengomentari artikel yang diunggah Denny. Dia pun menyindir bahwa survei itu diambil dari sejumlah orang yang merupakan narapidana teroris.