Kemenkes Buka Layanan Vaksin Covid-19 Hingga Malam Saat Bulan Ramadhan

SuaraBanten.id - Kemenkes buka layanan Vaksin Covid-19 hingga malam saat bulan Ramadhan. Hal itu sedang dibahas di jajaran Kemenkes RI menjelang datangnya bulan Ramadhan.

program vaksinasi bakal terus dikebut pemerintah meski memasuki bulan puasa Ramadhan sekalipun.

Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Humaniora, dan Manajemen Kesehatan, Balitbangkes Kemenkes, Sugianto mengatakan, pihak Kemenkes bakal melakukan upaya dan inovasi terkait pelaksanaan vaksinasi pada bulan puasa nanti.

Kata dia, khusus vaksinasi saat bulan puasa nanti tergantung situasi dan kondisi yang ada di lapangan, pihaknya memastikan bakal terus menggodok rencana itu.

Baca Juga: WHO Kembangkan Pemberian Vaksin Covid-19 Tanpa Jarum Suntik

“Tentunya nanti akan ada upaya-upaya dan inovasi bagaimana agar saat puasa nanti masih tetap berjalan (program vaksinasi), tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisinya,” kata Sugianto saat menghadiri program vaksinasi di KPU Jakarta Pusat, Rabu (17/3/2021) dikutip dari Hops.id (Jaringan Suara.com).

Salah satu kemungkinannnya, program vaksin bakal tetap dilaksanakan pada saat malam hari sepanjang situasi dan kondisinya memungkinkan.

“Jadi tidak menutup kemungkinan juga nanti akan dilaksanakan pada malam hari sepanjang nanti memungkinkan, tentunya Kementerian Kesehatan akan terus melakukan upaya-upaya untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada nanti,” ungkapnya.

Efek Samping Vaksin
Efek samping vaksin covid-19 makin beragam
Sejalan dengan program vaksinasi covid-19 yang bakal dikebut oleh pemerintah, ternyata muncul berbagai pemberitaan seputar efek samping vaksin.

Jika masyarakat yang telah divaksin biasanya mengalami efek samping seperti demam, sakit kepala, hingga menggigil.

Baca Juga: Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Rekomendasi Terbaru BPOM RI

Namun semakin luas program vaksinasi ini terlaksana memicu reaksi (efek samping) yang semakin bervariasi. Apa saja reaksi yang ditimbulkan berdasarkan laporan dari lembaga kesehatan seluruh dunia?