SuaraBanten.id - Sempat tak melaut selama empat bulan karena cuaca ekstrem, nelayan tradisional di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Lebak, kini para nelayan kembali mencari ikan.
"Kami sekarang berani melaut karena cuaca relatif normal," kata Dedi (55) seorang nelayan TPI Bayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Jumat.
Ia mengaku, selama ini tangkapan ikan cukup melimpah seperti ikan layur, tembang, tongkol, salem, bentong, kue, dan cumi-cumi.
Belakangan, pendapatan nelayan memang meningkat didukung cuaca di pesisir pantai selatan yang cenderung normal dibandingkan empat bulan lalu dengan ketinggian ombak disertai tiupan angin cukup besar.
"Kami hari ini bisa pulang ke rumah membawa uang Rp400 ribu hasil pelelangan ikan itu," katanya menjelaskan.
Begitu juga nelayan TPI Binuangeun Kabupaten Lebak Acuy (50) mengatakan dirinya bersama nelayan lain kini beramai-ramai melaut dengan menggunakan perahu kincang serta dilengkapi alat tangkap rawe atau pancing.
"Kami merasa lega setelah cuaca normal bisa kembali melaut, bahkan pagi tadi membawa uang Rp400 ribu bersih setelah dipotong retribusi dan bahan bakar minyak," katanya.
Dituturkan Ujang (55) seorang nelayan TPI Pulau Manuk, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, ia kini berani melaut karena cuaca normal setelah cuaca perairan Samudera Hindia membaik.
Saat ini, nelayan tradisional kembali melaut dan mulai bersemangat menangkap ikan di pantai selatan. Beruntung, tangkapan ikan saat ini melimpah, karena dipastikan sudah tiba musim selatan.
Baca Juga: Peralihan Musim Kemarau, BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Makin Ekstrem
Biasanya, Ia melanjutkan, musim selatan itu ikan-ikan dari Afrika berimigrasi untuk berkembangbiak di perairan Samudera Hindia.
"Kami sudah dua pekan melaut bisa membawa uang bersih Rp300-450 ribu/hari," katanya.
Sementara itu, Kepala PPI Binuangeun Kabupaten Lebak, Ahmad Hadi menyebutkan saat ini jumlah nelayan di Lebak tercatat 3.600 jiwa dan sebagian besar nelayan tradisional kembali melaut setelah cuaca normal.
Sebelumnya, ujar dia, ribuan nelayan pesisir pantai Kabupaten Lebak menganggur akibat gelombang tinggi disertai tiupan angin kencang dan hujan deras.
"Kami yakin produksi ikan akan meningkat jika cuaca normal dan bermuara pada kesejahteraan nelayan," tutupnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Selatan Bali Dilanda Cuaca Buruk karena Sirkulasi Siklonik
-
Cuaca 12 Maret 2021, Jawa Timur Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang
-
Waspada Bulan Maret Ini Jawa Potensi Dilanda Cuaca Ekstrem, Banjir, Longsor
-
Perjuangan Ibu Melahirkan Dirujuk ke RS Pakai Kapal Nelayan
-
Peralihan Musim Kemarau, BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Makin Ekstrem
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Pajero Sport Tabrak Honda Scoopy di Tangerang, Begini Kondisi Korban
-
Kenapa Wisatawan Asing Dilarang Masuk Kampung Badui Dalam dan Gajeboh ?
-
Skandal Jatah Proyek Rp5 T Dibongkar, Ini Rincian Tuntutan 5 Terdakwa yang Bikin Geger
-
Buronan Kredit Fiktif Bank Plat Merah Pandeglang Tertangkap!
-
5 Hotel Terbaik di Sentosa Singapura, Akses Mudah dengan Kamar yang Nyaman