SuaraBanten.id - Kabar pemerintah memangkas intensif para tenaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 mendapatkan beragam respon dari banyak kalangan.
Salah satunya datang dari mantan komisaris PT Bukit Asam, Sadi Didu. Melalui akun Twitternya, ia meminta pemerintah tidak memotong intensif para nakes. Bahakn, kalau perlu ia meminta negara menambahkan intensif.
"Saat perawatan adik saya almarhum yg wafat krn Covid-19, saya menjadi saksi bahwa pekerjaan Nakes menangani Covid-19 SANGAT BERAT dan SANGAT BERESIKO dan bekerja 24 jam dg ketelitian dan ketegangan sangat tinggi. Janganlah tega memotong insentif mereka - kalau perlu ditambah !!" tulisnya melalui akun @msaid_didu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan insentif tenaga kesehatan dikurangi.
Selain itu, intensif tersebut diperluas juga untuk tenaga pendukung kesehatan seperti tenaga administrasi, sopir ambulans hingga pengurus jenazah COVID-19.
"Tenaga administrasi penunjang yang juga bekerja untuk memberikan layanan untuk penderita covid-19. Petugas kebersihan, termasuk sopir ambulans atau pengurus jenazah itu juga kita berikan (insentif)," kata Nadia dalam webinar Transparency International Indonesia, Rabu (2/3/2021).
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa alokasi anggaran insentif nakes menjadi lebih besar pada 2021 yakni Rp 14,6 triliun, dibanding tahun lalu yang hanya Rp 5,9 triliun. Berikut rincian pemotongan insentif nakes dalam SK Kemenkeu S-65/MK.02/2021:
Dokter spesialis jadi Rp7,5 juta dari Rp15 juta.
Dokter umum dan gigi jadi Rp5 juta dari Rp10 juta.
Bidan dan perawat jadi Rp3,75 juta dari Rp7,5 juta.
Tenaga medis lainnya jadi Rp2,5 juta dari Rp5 juta.
Lalu ditambah kategori tambahan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang menerima Rp6,25 juta.
Santunan kematian tetap sama Rp 300 juta
Baca Juga: Said Didu Kritik Hutang Triliyunan Tapi Dikorup, Ini Balas Staf Sri Mulyani
Berita Terkait
-
Menkes Budi Gunadi Sebut Pemotongan Dana Insentif Nakes Belum Final
-
Jokowi Sebut Indonesia Mampu Atasi Pandemi, Said Didu: Setop Berbohong
-
Jokowi Salahkan Aturan Ribet Penyebab Defisit, Said Didu Mikir Keras
-
Kalimantan Diterpa Banjir, Said Didu: Bertobatlah para Perusak Alam
-
Gelandangan dan Pemulung Dipekerjakan di BUMN, Said Didu: Butuh Keahlian Bu
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka