
SuaraBanten.id - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga di Desa Lemo, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten mulai mengalami krisis air bersih. Bahkan warga yang di desa ini hanya memanfaatkan sumur tua yang ada di sebuah musala.
Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Tangerang sejak beberapa bulan lalu rupanya banyak membuat warga kesulitan air bersih. Di tengah luasnya lahan persawahan di Desa Lemo, warga harus bergantung pada sumur tua yang ada di tempat ibadah ini. Padahal, air yang ada di sumur tua ini tidaklah bersih seperti pada umumnya.
Nisan, salah seorang warga sekitar mengaku warga di desa ini sudah kesulitan air bersih sejak tiga bulan lalu. Menurut dia, jika pagi hari, warga mulai berkumpul untuk mengantre di sumur tua demi mendapatkan air.
"Kalau subuh sudah pasti pada ngantre. Apalagi buat yang mau bekerja, mereka pasti sudah bawa ember untuk ngantre di Musala Al Isrotul Iman ini," kata Nisan pada Suara.com, Rabu (21/8/2019).
Baca Juga: Darurat Kekeringan, Warga Gunungkidul Jual Ternak untuk Beli Air
Menurut Nisan, Musala Al Isrotul Iman merupakan salah satu tempat yang terdapat sumber air di desanya. Sebab, saat ini keran keran di rumah warga sudah tidak keluar air sejak beberapa bulan lalu.
"Ini tempat satu-satunya. Sejak ada pembangunan besar-besaran di sana (Desa Lemo) kami sudah kesulitan air bersih," ucapnya.
Ia mengatakan, meskipun air yang ada di sumur ini berwarna cokelat, warga tak dapat berbuat banyak. Terlebih lagi hingga saat ini tak ada bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.
"Kalau di desa lain saya lihat ada bantuan air bersih. Tapi di desa kami hingga sekarang tidak ada bantuan air bersih dari pemerintah," katanya.
Nisan berharap atas kekeringan yang melanda desanya itu, pemerintah bisa sigap membantu masyarakat. Kata dia, bukan hanya untuk mandi, air bersih banyak dibutuhkan masyarakat untuk banyak hal.
Baca Juga: BPBD Banyumas Habiskan 365 Tangki Air Atasi Kekeringan di 28 Desa
"Kami juga butuh minum, masak dan banyak hal yang menggunakan air bersih. Kalau tidak ada air tidak menutup kemungkinan banyak penyakit di desa kami," tukasnya.
Dari pengamatan Suara.com di lokasi, warga dari berbagai usia mondar mandir ke sumur tua yang ada di desa itu. Meskipun air sumur berwarna cokelat, warga tetap membawa ember untuk mengambil air dan dibawa ke rumah.
Kontributor : Muhammad Iqbal
Berita Terkait
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
Krisis Air dan Dampaknya: Ketika Pendidikan Anak Tergadai oleh Kekeringan
-
Renovasi Tuntas! Indomilk Arena Kini Lebih Megah dan Ramah Disabilitas
-
Usai Viral, KKP Setop Pemagaran Laut Ilegal di Tangerang Gegara Rusak Ekosistem
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Kabar Abroad: Statistik Mees Hilgers Usai FC Twente Hancurkan Sparta Rotterdam
-
Harga Emas Antam Mulai Perlahan Naik Hari Ini Dibanderol Rp1.905.000 per Gram
-
Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini: Persib Bandung Juara Sambil Nikmati Secangkir Kopi?
-
Legiun Asing Malut United Perusak Pesta Juara Persib Bongkar Ada Keanehan di Indonesia
-
Pesan Sayang Shin Tae-yong untuk Jay Idzes Cs Jelang Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Terima Aduan Soal Calo Tenaga Kerja, Dede Rohana Sidak PT Polyplex Film Indonesia
-
Klaim Saldo DANA Gratis Sabtu 3 Mei 2025, Pasti Cuan di Akhir Pekan!
-
Soroti Warga Baduy Terpatuk Ular, Gubernur Banten Minta Persiapkan Anti-bisa
-
Gubernur Banten Sebut Seba Baduy Penuh Pembelajaran Nilai Budaya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Buka Jalan bagi Tangkal Kawung Menuju Pasar lebih Luas